Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

MEMPERKENALKAN PERMAINAN JUMANTIK SEBAGAI MEDIA EDUKASI UNTUK MELATIH MASYARAKAT MEMANTAU JENTIK NYAMUK Dian Puspita Sari; Dewi Suryani; Titi Pambudi Karuniawati; Yoga Pamungkas Susani
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i1.201

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu tantangan kesehatan di Indonesia, khususnya di Kota Mataram. Perilaku manusia dapat mempengaruhi ekologi vektor dan siklus transmisi penyakit, karena itu upaya pengendalian vektor DBD harus melibatkan peran serta masyarakat dalam mengelola lingkungannya. Pelibatan masyarakat sejak usia belia dapat membentuk perilaku pencegahan yang diharapkan serta mendorong perubahan perilaku pada orang dewasa. Board game merupakan salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan pada anak maupun dewasa. Selain menyenangkan, penyampaian pesan edukatif melalui permainan dapat meningkatkan luaran kognitif dan perilaku yang diharapkan dari permainan tersebut. Media board game pemantauan jentik dapat pula digunakan untuk mendukung program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pada anak sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk melalui media permainan yang diberi judul JUMANTIK. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, sebanyak 20 orang memainkan permainan JUMANTIK dan sembilan di antaranya adalah anak-anak.Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan terkait Demam Berdarah Dengue setelah memainkan permainan Jumantik, terutama pada aspek pencegahan breeding site nyamuk. Pada anak-anak, permainan ini meningkatkan kesediaan mereka untuk ikut memantau jentik nyamuk di rumah dan di sekolah. Sementara pada peserta dewasa permainan ini mampu meningkatkan kesetujuan akan peran anak-anak dalam pemberantasan sarang nyamuk di sekolah. Permainan ini dinilai menarik dan bermanfaat oleh anak-anak maupun dewasa. Kesimpulan yang dapat diambil adalah permainan Jumantik dapat menjadi salah satu media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap anak-anak maupun dewasa terkait pencegahan DBD di rumah dan sekolah.
PELATIHAN STRUKTUR KOMUNIKASI SBAR BAGI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM Dian Puspita Sari; Yoga Pamungkas Susani; Titi Pambudi Karuniawati; Mohammad Rizki
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i2.224

Abstract

Komunikasi antar tenaga kesehatan terkait informasi perawatan pasien menjadi sangat penting untuk menjamin keberlanjutan perawatan dan keselamatan pasien. Masalah komunikasi yang berujung pada tuntutan malpraktik sering ditemukan pada proses handoff, yaitu ketika tanggung jawab perawatan pasien dialihkan ke tenaga kesehatan lain. SBAR (Situation, Background, Assessment, dan Recommendations) merupakan suatu pendekatan komunikasi kolaboratif yang direkomendasikan oleh WHO untuk membantu para klinisi agar memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi klinis pasiennya sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Universitas Mataram mengenai penerapan metode komunikasi SBAR dalam proses handoff pasien. Pelatihan ini diikuti oleh 46 orang perawat, bidan, dokter dan tenaga kesehatan lain yang bertugas di RS Universitas Mataram. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, dibantu dengan media video sebagai pemicu diskusi dan tanya jawab mengenai proses handoff serta simulasi penerapan SBAR dalam bentuk role-play menggunakan kasus-kasus yang disiapkan. Peserta melakukan evaluasi diri setelah mengikuti role-play dan mendiskusikan umpan balik dari fasilitator dan peserta lainnya. Berdasarkan hasil pre dan postes, didapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan mengenai proses handoff dan struktur SBAR dari 4.69 menjadi 7.27. Berdasarkan hasil evaluasi diri sebelum dan sesudah pelatihan didapatkan peningkatan pemahaman mengenai situasi yang membutuhkan komunikasi handoff, struktur SBAR, cara melakukan handoff dan kemampuan menerapkan SBAR. Peserta menilai pelatihan SBAR relevan dan bermanfaat bagi tugas pekerjaan mereka dan sesi role-play sangat bermanfaat untuk melatih keterampilan mereka menggunakan struktur SBAR.